Langsung ke konten utama
MELETUS NYA MATA KARENA HARTA

(QS.AT-TAKASUR)

Kau berkaca diatas kehidupan dunia
Sebab itu rasa tinggi yang tumbuh di fikir nya
Mencari celah untuk identitas dunia
Bagai rayap berkalung emas berharga
Kau berkaca di atas kehidupan dunia
Berjalan dengan lehai tanpa peduli sesama
Gesekan nominal yang semakin keras
Jauh kesana dengan nominal kertas
Wahai martabat dunia….
Gaya saja bagai perompak kharun
Kau nikmati sendiri tahtamu tanpa peduli
Mahkota yang seharusnya kau tumpahkan pada keluargamu
Kerabat mu, masyarakat mu, yang kurang atas kekentalan dunia mu
Tapi engkau, alirkan,,,
Untuk berjalan dengan lehai nya kaki kaki mu.
Tanpa merasa dosa ,..
Bahkan tertawa dengan kegembiraan dunia
Apa kau hina pada tujuan utama mu
Atau melengkuk kah lubuk hati mu
Alhakumuttakasur
Megah membuat lupa manusia akan umur
Lupa penutup di alam kubur
Terpelungkup lah kau semua insan
Yang lalai karena kemegahan
Kau bertahta diatas penderitaan mereka
Berkaca pada kharun yang sudah tiada
Kau salah dan kau buta
Melihat sang kuasa jelitamu tak berharga
Kau slalu melilitkan tanganndi lehermu
Kertas yang enggan keluar dari belahan saku mu
Setidak nya kau ulurkan tangan mu
Menempelkan asa di dada insan yang kurang dari mu.

(Note/post: Moch Agung Suluq Muafa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rayap rayap yang kuasa /(QS.AL -A`LA)

Rayap rayap yang kuasa (QS.AL -A`LA) Membuka dan menyebarkan berbagai macam isu Oh tidak… karena semua itu tak bermutu Seperti kayu kayu yang di lahap api Kita lihat tabiat mulai menjadi mistri Kepercayaan kami mulai tumbang Yang di tebang oleh keyakinan yang bercabang Masa yang maju menjadi penghalang Menarik religi yang tak puny martabat tinggi Kepercayaan kami mulai tumbang Siapa penebang agama kami Siapa yang mejadi actor atas semua ini Tentulah para duta islam yang bodoh akan islami Apakak seorang pioneer islam mulai langka Yang sadar atas kemurnian agamanya Iya,,, banyak peroboh bangunan agama Bagai anak yang durhaka terhadap ibunya Karena perusak ajaran adalah ahli ajaran Perusak budaya adalah ahli budaya Perusah al qur`an adalah ahli al qur`an Dan perusak agama adalah ahli agama Kepercayaan kami mulai tumbang Oh tidak,,, actor actor itu mulai bertindak Mencipta rasa agama yang membelok penuh Menjadikan seluruh umat menjadi ...

SAYAP YANG NYATA (QS ANNAZIAT)

SAYAP YANG NYATA QS ANNAZIAT Sayap yang nyata Kerongkongan yang lemah atau manusia Reot peot tetap saj ingin berwibawa Hey... hey... kalian semua Apakah kalian lupa  Nyawa ... nyawa taruhan nya Kerongkongan yang hina atau manusia Sang patriot bersayap turun ke hamparan bumi Bumi yang panjang dan berkarat Ia turun mencabut akar insan yang melekat  Kau rapuh dan tak utuh Ketika... ketika akar yang putus Ketika akar yang di cabut  Kau tak berdaya Pantaslah bila kau di sebut manusia hina Ada pula sang malaikat Mencabut dengan alunan kegembiraan Pelan dan lemah lembut Pada orang yang mulia Krongkongan yang berbalut pada tanah Gumpalan tanah yang merasuk sukma Akupun berasal dari tanah Dan akupun berhak rebah pada tanah tanah yang menggapit manusia Karena nyawa telah kebali pada nya Sang malaikat itu kembali berkata Lihatlah... Ajal mu mulai terbalaskan Kau akan melebur dengan lumpur Lumpur neraka yang melele...

Kertas yang meraja Al. Mutoffifin

Kertas yang meraja Al. Mutoffifin Kertas yang meraja Pengadilan yang bertepuk kertas Lembaran kertas yang bergersek cukup keras Ia dengar , dan menerima serta membela nya padahal mereka yang salah inilah negara kita inilah negara yang keropos rayap rayap terus menggerogoti keadilan di negeri ini rapuh dan tumbang penegakan ini yang benar di gujat salah yang salah di agung kan untuk kebenaran hey.... lihatlah.... tangisan tangisan itu mulai menetes ia menderita.. karena takaran tidak lah benar ia di hukum karena hukum telah kau beli kau beli itu.. dan mulai tertawa kau tak punya prikemanusiaan maka, pantaslah bila kau disebut sebagai pengumpat kebenaran pengadilan yang bertepuk kertas kau anggap hukum adalah dongeng kecurangan yang demikian itu akan di tulis dalam lembaran sijjin heyy.... ku para pengadil. Para pendusta.. Bijaklah ketika menakar Yang benar bela lah..  Yang salah tegak kanlah Dan jauhkan dari ...